Kamis, 16 Agustus 2012

PEMBATAL - PEMBATAL KEISLAMAN

         

  1.      Melakukan perbuatan syirik dalam beribadah kepada Allah, berdasarkan firman Allah:
إِنَّ اللّهَ لاَ يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَن يَشَاء
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosasyirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selaindari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya." (Qs. An-Nisa : 48)
      2.      Siapa saja yang menjadikan perantara antara dirinya dan Allah dengan doanya kepada perantara itu, atau meminta syafaat, atau bertawakal kepadanya, maka ia kafir sesuai dengan ijma ‘ulama.

      3.      Siapa saja yang tidak mengkafirkan orang musyrik, atau ragu akan kekafiran mereka atau membenarkan ajaran mereka, maka dia kafir.


      4.      Siapa saja yang meyakini bahwa petunjuk (ajaran agama) selain petunjuk Nabi Muhammad SAW lebih lengkap dari paada petunjuk beliau, maka dia kafir.

      5.      Siapa saja yang membenci sesuatu yang diajarkan oleh nabi Muhammad SAW walaupun dikerjakannya, maka dia kafir. Berdasakan firman Allah ta’ala :
ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ كَرِهُوا مَا أَنزَلَ اللَّهُ فَأَحْبَطَ أَعْمَالَهُمْ
"Yang demikian itu adalah karena sesungguhnyamereka benci kepada apa yang diturunkan Allah (AlQur'an) lalu Allah menghapuskan (pahala-pahala)amal-amal mereka."
      6.      Siapa saja yang mengolok-ngolok sesuatu dari agam Nabi Muhammad SAW , pahala, atau siksa, maka sesungguhnya dia telah kafirsesuai dengan ijma’ para ulama; karena Allah ta’ala berfirman,
Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan RosulNya kamu selalu berolok-olok? (65) Tidak usah minta maaf, karena kamu sudah kafir sesudah beriman.”

      7.      Sihir, siapa saja yang melakukannya atau meridhoinya, maka dia kafir; karena Allah ta’ala berfirman,

        وَٱتَّبَعُواْ مَا تَتۡلُواْ ٱلشَّيَـٰطِينُ عَلَىٰ مُلۡكِ سُلَيۡمَـٰنَ‌ۖ وَمَا ڪَفَرَ سُلَيۡمَـٰنُ وَلَـٰكِنَّ ٱلشَّيَـٰطِينَ كَفَرُواْ يُعَلِّمُونَ ٱلنَّاسَ ٱلسِّحۡرَ وَمَآ أُنزِلَ عَلَى ٱلۡمَلَڪَيۡنِ بِبَابِلَ هَـٰرُوتَ وَمَـٰرُوتَ‌ۚ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنۡ أَحَدٍ حَتَّىٰ يَقُولَآ إِنَّمَا نَحۡنُ فِتۡنَةٌ۬ فَلَا تَكۡفُرۡ‌ۖ فَيَتَعَلَّمُونَ مِنۡهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِۦ بَيۡنَ ٱلۡمَرۡءِ وَزَوۡجِهِۦ‌ۚ وَمَا هُم بِضَآرِّينَ بِهِۦ مِنۡ أَحَدٍ إِلَّا بِإِذۡنِ ٱللَّهِ‌ۚ وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمۡ وَلَا يَنفَعُهُمۡ‌ۚ وَلَقَدۡ عَلِمُواْ لَمَنِ ٱشۡتَرَٮٰهُ مَا لَهُ ۥ فِى ٱلۡأَخِرَةِ مِنۡ خَلَـٰقٍ۬‌ۚ وَلَبِئۡسَ مَا شَرَوۡاْ بِهِۦۤ أَنفُسَهُمۡ‌ۚ لَوۡ ڪَانُواْ يَعۡلَمُونَ
     "Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui." (Al-baqoroh : 102)
      8.      Membantu dan menolong orang musyrik untuk melawan kaum muslimin, berdasarkan firman Allah ta’ala:
          
            يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تَتَّخِذُواْ ٱلۡيَہُودَ وَٱلنَّصَـٰرَىٰٓ أَوۡلِيَآءَ‌ۘ بَعۡضُہُمۡ أَوۡلِيَآءُ بَعۡضٍ۬‌ۚ وَمَن يَتَوَلَّهُم مِّنكُمۡ فَإِنَّهُ ۥ مِنۡہُمۡ‌ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَهۡدِى ٱلۡقَوۡمَ ٱلظَّـٰلِمِينَ
      “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” (Al-Maidah : 51)
 
      9.      Siapa saja yang meyakini bahwa sebagian orang diberi keleluasaan untuk keluar dari ajaran Nabi Muhammad SAW, maka dia kafir; karena Allah ta’ala berfirman, 

         وَمَن يَبۡتَغِ غَيۡرَ ٱلۡإِسۡلَـٰمِ دِينً۬ا فَلَن يُقۡبَلَ مِنۡهُ وَهُوَ فِى ٱلۡأَخِرَةِ مِنَ ٱلۡخَـٰسِرِينَ   
      "Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima [agama itu] daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi." (Ali imron : 85)
     10.  Berpaling dari agama  Allah, tidak mau mempelajarinya dan tidak juga mengamalkannya; karena Allah ta’ala berfirman: 

       وَمَنۡ أَظۡلَمُ مِمَّن ذُكِّرَ بِـَٔايَـٰتِ رَبِّهِۦ ثُمَّ أَعۡرَضَ عَنۡهَآ‌ۚ إِنَّا مِنَ ٱلۡمُجۡرِمِينَ مُنتَقِمُونَ
       "Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya, kemudian ia berpaling daripadanya? Sesungguhnya Kami akan memberikan pembalasan kepada orang-orang yang berdosa." (As-Sajadah : 22)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kritik dan sarannya.